Ahad, 26 Mei 2013

Analisis Manfaat Personal Selling dengan Menggunakan Internet (Online)


Analisis Manfaat Personal Selling dengan Menggunakan Internet (Online)




Disusun oleh:
Nama                       : SITI NATHRAH
NIM                         : 0705121049
M.K                         : MANAJEMEN PEMASARAN
Dosen                       : 1. Drs. SUARMAN, M.Pd
                                   2. ABDURRAHMAN, S.Pd., M.Si



PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS RIAU
PEKANBARU
2009



KATA PENGANTAR

Segala puji hanya milik ALLAH swt. Zat yang telah menciptakan manusia dengan penciptaan yang sebaik-baiknya, menyempurnakannya dengan akal dan membimbingnya dengan menurunkan para utusan pilihannya; serta telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada penulis, sehingga dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Analisis Manfaat Personal Selling dengan Menggunakan Internet (Online)”.
Makalah ini merupakan tugas yang harus dipenuhi pada mata kuliah Manajemen Pemasaran. Disamping itu penulis menyadari bahwa makalah ini masih perlu disempurnakan dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan. Untuk itu, kritik dan saran perbaikan makalah ini sangat kami harapkan.
Akhir kata penulis berharap makalah ini bisa diterima dan bermanfaat bagi pihak-pihak yang menggunakannya.
                                                                                                                                   




                                                                                                   Pekanbaru,  November 2009



ABSTRAK

Perkembangan dunia bisnis di Indonesia khususnya dalam sektor jasa menciptakan sebuah persaingan yang semakin ketat tidak terkecuali pada industri perhotelan. Dengan adanya persaingan yang ketat tersebut perusahaan harus mampu menembus dan merebut pasar sasaran yang ada. Syarat awal perusahaan dapat menembus dan merebut pasar sasaran yang ada adalah adanya kegiatan pengenalan produk. Pengenalan produk atau jasa yang dimiliki perusahaan, harus memperhatikan salah satu bagian dari konsep bauran pemasaran yaitu promosi. Bauran promosi yang digunakan dalam penelitian ini adalah personal selling dengan menggunakan internet (Online).
Dengan internet, anda bisa melakukan personal selling dengan sangat hemat dan jauh lebih cepat. Tak sampai keringatan karena berburu klien dari satu tempat ke tempat lain. Cukup dari meja kerja anda, dan anda bisa memprospek dan melayani para konsumen dengan sangat nyaman.


BAB I
PENDAHULUAN

1.1              Latar Belakang
Pada masa sekarang ini, perkembangan dan kemajuan disegala bidang akan mempengaruhi perilaku setiap orang yang selalu ingin mencapai masa depan yang lebih baik. Mereka akan berusaha sekuat tenaga bekerja untuk memenuhi segala macam kebutuhan keluarga. Disamping kehidupan yang kita lalui setiap hari ada resiko yang mungkin terjadi dalam kehidupan manusia, seperti meninggal dunia, cacat, dan lain-lain. Sebagai manusia kita tidak kuasa menolak resiko kehidupan tersebut.
Saat ini duinia bisnis menghadapi era baru persaingan yang semakin ketat. Salah satu penyebabnya adalah efek globalisasi serta krisis ekonomi yang melanda Indonesia sejak beberapa tahun silam. Meskipun menurut berbagai penilaian dari para ekonom, Indonesia tidak siap menghadapi pasar bebas, tetapi karena  harus tunduk pada perjanjian AFTA, Indonesia akhirnya membuka peluang dalam persaingan bebas. Terlebih lagi dalam era globalisasi ini, akan muncul suatu fenomena yaitu global consumer (konsumen global). Konsumen global ini ditandai dengan konsumen yang kritis, canggih, dan semakin well demanding (permintaan yang kompleks). Konsumen tidak hanya memperhatikan pada keberagaman produk, melainkan juga pada kualitas, biaya, delivery (pengiriman), serta kepuasan pelanggan (cosumer satisfaction) itu sendiri. Akibatnya, perusahaan-perusahaan harus meningkatkan daya saing untuk mempertahankan kelangsungan usahanya melalui berbagai perbaikan, baik dalam hal harga, promosi, kualitas produk, distribusi, strategi penjualan maupun pelayanan.
Sebagai wujud Konsep pemasaran yang strategik dan termanage dengan baik tentu selalu beorientasi pada pemuasan pasar yang jangka panjang, sehingga sebuah kesalahan besar jika tugas dan beban seorang sales marketing hanya bagaimana mampu menjual atau menghasilkan penjualan, karena menghasilkan penjualan hanya sebuah proses awal dalam konsep perencanaan pemasaran.
Pokok perencaaan pemasaran dalam proses awalpun sebenarnya adalah bagaimana seorang pemasar atau sales marketing mampu “meningkatkan” penjualan, sehingga tidak hanya menjual namun “meningkatkan”, karena harapannya di tengah persaingan yang tinggi maka perusahaan tetap mampu eksis dan survive terhadap dampak-dampak persaingan.  Harapan globalnya adalah terpuaskannya pelanggan dan perusahaan itu sendiri.
Sebagai bentuk pemahaman awal bahwa ada bagian yang terpenting dalam pemasaran atau dalam konsep stategi marketing umum yaitu, pentingnya Personal Selling.

1.2              Identifikasi Masalah
Sebagaimana yang telah dipaparkan dalam latar belakang bahwa pokok persoalan kajian ini adalah analisis perbandingan personal selling online dengan personal selling offline. Berdasarkan persoalan-persoalan tersebut, maka persoalan yang mengitari kajian ini dapat diidentifikasikan sebagai berikut:
Ø  Manfaat dari Personal Selling
Ø  Hasil yang diperoleh apabila melakukan Personal Selling melalui internet (Online).

1.3              Tujuan Penulisan Makalah
Tujuan dilakukan penelitiannya adalah:
1.      Memahami definisi personal selling.
2.      Memahami perbedaan personal selling offline dengan personal selling online.
3.      Memahami proses personal selling.
4.      Untuk menambah pengetahuan kita semua.

1.4              Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat antara lain :
1.      Bisa memahami perbedaan antara personal selling offline dengan personal selling online.
2.      Bisa mengetahui bagaimana proses personal selling itu sendiri.
3.      Menambah wawasan penulis dan kita semua.



1.5              Batasan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, untuk mempermudah melakukan analisis maka penulis mebatasi masalah yang akan penulis lakukan, yaitu Analisis Manfaat Personal Selling dengan Menggunakan Internet (Online).

1.6              Sistematika Makalah
Secara garis besar sistematika makalah dibagi menjadi 3 bagian pokok yaitu :
1        Bagian awal yang terdiri dari halaman judul, kata pengantar, dan daftar isi.
2        Bagian isi terdiri dari 3 bab yaitu :

BAB I             PENDAHULUAN
Bab ini terdiri dari latar belakang masalah, identifikasi masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penelitian.

BAB II            TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini berisi kajian-kajian teori yang relevan dengan permasalahan pada makalah.

BAB III          PENUTUP
Bab ini berisi kesimpulan dan saran yang berkaitan dengan hasil penelitian.
  

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1              Tinjauan Tentang Personal Selling
Penjualan personal adalah alat yang paling efektif-biaya pada tahap proses pembeliar lebih lanjut, terutama dalam membangun preferensi, keyakinan, dan tindakan pem­beli. Penjualan personal, memiliki tiga ciri khusus:
  • Konfrontasi personal: Penjualan personal mencakup hubungan yang hidup, lang­sung dan interaktif antara dua orang atau lebih. Masing-masing pihak dapat mengobservasi reaksi dari pihak lain dengan lebih dekat.
  • Mempererat: Penjualan personal memungkinkan timbulnya berbagai jenis hubungar mulai dari hubungan penjualan sampai hubungan persahabatan. Wiraniaga biasa­nya sudah benar-benar mengetahui minat pelanggan yang terbaik.
  • Tanggapan: Penjualan personal membuat pembeli merasa berkewajiban untuk mendengarkan pembicaraan wiraniaga.
Personal Selling atau Penjualan Pribadi merupakan interaksi langsung dengan satu calon pembeli atau lebih guna melakukan presentasi, menjawab pertanyaan, dan menerima pesanan.
William G. Nickels mendifinisikan personal selling adalah interaksi antar individu, saling bertemu, muka yang ditujukan untuk menciptakan, memperbaiki, menguasai dan mempertahankan hubungan pertukaran yang saling menguntungkan dengan pihak lain.
Menurut Mc. Charty dan Perreault, komunikasi lisan langsung antar penjual dengan dan calon pembeli (Mc. Charty dan perreault 1990)
Dari definisi-definisi tersebut menyatakan bahwa personali selling merupakan komunikasi dua arah antara penjual dan pembeliyang dapat secara langsung mengetahui kebutuhan, keinginan, motif, dan perilaku konsumen serta sekaligus dapat melihat reaksi konsumen sehingga mereka langsung dapat mengadakan penyesuaian seperlunya.

Hirarki nya : Marketing mix –>  Promotion Mix –> Personal Selling

Kegiatan personal selling merupakan bagian dari kegiatan promosi yaitu cara untuk memperkenalkan dan menarik minat konsumen terhadap produk yang di tawarkan secara tatap muka. Promosi ini merupakan salah satu variable di dalam marketing mix yang sangat penting untuk dilaksanakan oleh perusahaan dalam menawarkan produknya.
            Personal selling merupakan alat promosi yang sifatnya secara lisan, baik kepada seseorang maupun lebih calon pembeli dengan maksud untuk menciptakan terjadinya transaksi pembelian yang saling menguntungkan bagi kedua belah pihak, dengan menggunakan manusia sebagai alat promosinya. Komunikasi yang dilakukan kedua belah pihak bersifat interaktif atau komunikasi dua arah sehingga penjual dapat langsung memperoleh tanggapan sebagai umpan balik tentang keinginan dan pendapat komsumen. Penyampaian berita atau proses komunikasi dapat dilakukan dengan sangat fleksibel karena dapat disesuaikan dengan situasi yang ada.
Personal selling sebagai sub-elemen promosi, mempunyai dampak sangat berbeda dengan sub elemen promosi lain misal bombardir periklanan di media masa, atau dengan kegiatan promosi visual dan display lainnya yang bersifat publikasi. Personal selling lebih unggul dalam beberapa nilai, yaitu:
1.      Personal selling memacu perusahaan untuk lebih mengenal pelanggan secara langsung, sehingga berdampak pada terkumpulnya informasi motif pembelian, keinginan-keinginan lain.
Personal selling dapat lebih efektif karena unsur-unsur pemasar sekaligus perusahaan menjadi sangat tahu akan reaksi pelanggan dengan begitu cepat karena unsur-unsur pemasar dapat melakukan interaksi langsung.
2.      Personal selling dapat memacu unsur-unsur pemasar memgatahui pola dan proses pembelian yang sedang bergejolak dan trend, misal banyaknya pelanggan yang menginginkan pembelian dengan kredit, keinginan pelanggan membeli dengan proses sample dahulu, keinginan pelanggan atau calon pelanggan yang suka dengan diskon atau bonus lainnya

Sehingga dengan konsep dan strategi marketing aplikatif yang menjadikan Personal Selling sebagai salah satu strategi andalan maka menguntungkan perusahaan terutama dalam beberapa hal:
1.      Memudahkan dalam analisa pasar secara akurat
2.      Memudahkan dalam memetakan potensi pasar
3.      Memudahkan dalam menjawab secara langsung akan beragamnya keinginan pasar
4.      Memudahkan mendapatkan informasi reaksi pasar terhadap produk/layanan dari  pesaing
5.      Mendefinsikan masalah di lapangan, sekaligus mencari solusi pengatasan nya secara langsung
6.      Membangun persepsi masyarakat, dengan mengciptakan standar layanan pemasar, misal keramahan, kedekatan fisik, kepedulian social, performance dan penampilan
7.      Mempertahankan pelanggan secara komunikasi dua arah untuk tujuan awal meingkatkan penjualan

Implementasi Personal selling dalan strategi marketing mempunyai dampak dalam anggaran operasional antara lain:
·         Jika pelanggan dan target pemasaran sangat luas
·         Perlu proses seleksi yang panjang dan teruji secara sistem yang mendalam untuk
mendapatkan SDM yang handal dalam personal selling, sehingga perlu alokasi anggaran khusus.

Dalam kaitan ini sang sales atau pelaku marketing mempunyai kesempatan untuk secara langsung mengetahui sejauh mana produk atau layanan direspon secara cepat oleh masyarakat entah itu dalam bentuk penolakan atau persetujuan membeli.
Strategi marketing yang perfect tentu sudah membekali tim yang secara langsung dalam proses personal selling dengan antisipasi lapangan dan taktik membujuk yang relevan, sopan dan efektif. Namun masyarakat tetap saja boleh menolak, karena secara umum budaya, kemampuan dalam masyarakat mampu mempengaruhi keputusan.

2.1.1    Sifat-sifat Personal Selling
Personal selling merupakan salah satu alat promosi yang paling efektif terutama dalam bentuk preferensi, keyakinan dan tindakan pembeli.menurut Philip Kotler (1997 :224) dalam bukunya manajemen pemasaran, personal selling bila di bandingkan dengan periklanan memeiliki tiga sifat khusus, yaitu :
  • Konfrontasi Peronal (Personal Confrontation)
Personal selling mencakup hubungan yang hidup, langsung dan interaktif antara dua orang atau lebih. Masing masing pihak dapat melihat kebutuhan dan karakteristik pihak lain secara lebih dekat dan segera melakukan penyesuaian.
  • Pengembangan (cultivation)
Personal selling memungkinkan timbulnya berbagai jenis hubungan mulai dari hubungan penjualan sampai dengan hubungan persahabatan.
  • Tanggapan (Response)
Personal selling membuat pembeli merasa berkewajiban untuk mendengar, memperhatikan dan menanggapi wiraniaga.

2.1.2        Bentuk-Bentuk Personal Selling
Menurut Djasmin Saladin dan Yevis Merti Oesman (1994 : 195) terdapat tiga bentuk dari personal selling, yaitu:
·         Retail Selling
Tenaga penjual melakukan penjualan dengan jalan melayani konsumen yang datang ke toko atau perusahaan.
·         Field Selling
Tenaga penjual yang melakukan penjualan di luar perusahaan, yakni dengan mendatangi konsumen ke rumah-rumah perusahaan, kantor-kantor dan lain-lain.
·         Executive Selling
Pimpinan perusahaan yang bertindak sebagai tenaga penjual yang melakukan penjualan.

Didalam suatu perusahaan bentu – bentuk personal selling tersebut kadang digunakan secara bersama sama – sama dan kadang hanya menggunakan salah satu bentuk saja. Hal tersebut disesuaikan dengan produk yang ditawarkan, pasar yang dituju, dan kemampuan perusahaan. Tetapi bentuk manapun yang dipilih, perusahaan harus menentukan bentuk yang paling cocok dan efektif dalam mencapai sasaran.

2.1.3        Tugas Personal Selling
Menurut Saladin , tugas dari personal selling adalah:
  • Mencari calon pembeli (prospekting)
Personal selling setuju untuk mencari pelanngan bisnis baru yang kemudian dijadikan sebagai pelanggan bisnis potensial bagi perusahaannnya.

  • Komunikasi (communicating)
Personal selling memberikan informasi yang dibutuhkan oleh pelanggan bisnis tentang produk yang jelas dan tepat.

  • Penjualan (selling)
Personal selling harus tahu seni menjual, mendekati pelanggan bisnis sasaran, mempresentasikan produk, menjawab keberatan-keberatan, menutup penjualan.

  • Mengumpulkan Informasi (information gathering)
Personal selling melakukan riset pasar sehingga mendapatkan informasi tentang pelanggan bisnis dan keadaan pasar serta membuat laporan kunjungan baik yang akan dilakukan maupun yang telah dilakukan.

  • Pelayanan (servising)
Personal selling melakukan pelayanan kepada pelanggan bisnis, mengkomunikasikan masalah pelanggan bisnis, memberikan bantuan teknis dan melakukan pengiriman.

  • Pengalokasian (allocation)
Personal selling setuju untuk memutuskan pelanggan bisnis mana yang akan lebih dulu memperoleh produk bila terjadi kekurangan produk pada produsen.


2.2      Tinjauan Tentang Personal Selling yang Dilakukan dengan Menggunakan Internet (Online)
Di bisnis offline, personal selling termasuk komunikasi marketing berbiaya mahal. Wajar saja, karena seorang marketer harus menemui prospek satu demi satu, menjelaskan ke tiap prospek yang tentu makan waktu, dan butuh perlengkapan yang tak sedikit. Sebagai hitung-hitungan saja, kalau setiap marketer offline misalkan butuh waktu 1 jam untuk setiap prospek, maka sehari hanya mampu menemui sekitar 8 prospek.

Dengan internet, anda bisa melakukan personal selling dengan sangat sangat sangat hemat dan jauh lebih cepat. Tak sampai keringatan karena berburu klien dari satu tempat ke tempat lain. Cukup dari meja kerja anda, dan anda bisa memprospek dan melayani para konsumen dengan sangat nyaman.

2.2.1        Proses Personal Selling
Proses personal selling biasanya diawali dari memprospek customer, memilah dan memilih prospek yang berkualitas, lalu mengembangkan hubungan baik, kemudian berlanjut ke penyampaian pesan penawaran.
Nah berikutnya anda harus siap dengan lontaran pertanyaan yang muncul dari konsumen. Karena itu penguasaan pengetahuan produk dengan baik wajib hukumnya. Bila tidak, anda bisa gelagapan menjawab pertanyaan konsumen.
Sebagai contoh, apabila orang A cukup berhasil dalam melakukan personal selling lewat internet, sedang orang B cukup bagus secara offline. Karena sudah menguasai produk yang dipasarkan, maka mereka mampu menjelaskan dengan baik produk-produk yang dipasarkan.
Dan proses berikutnya berlanjut ke mengclosing penawaran. Ini salah satu proses penting. Pastikan dalam setiap proses personal selling yang anda lakukan, closing tak ketinggalan. Tutup setiap penawaran anda dengan closing.

Sudah selesai?

Belum. Bila mereka kemudian bergabung dengan layanan yang anda tawarkan, maka berikutnya kita wajib menyediakan layanan dan dukungan untuk mereka. Bentuknya bisa seperti konsultasi gratis, atau dukungan terhadap mereka. Dan kita tetap harus menjaga hubungan baik dengan mereka.
Kalaupun kemudian mereka belum bergabung dengan kita, kita tetap wajib mengembangkan dan memperkuat hubungan dengan orang-orang yang kita kenal itu. Sebab banyak teman, tak ada ruginya.


BAB III
PENUTUP

3.1       Kesimpulan
            Dari pembahasan yang penulis kemukakan di atas, dapat disimpulkan bahwa Personal Selling yang dilakukan dengan internet (Online) lebih efektif dan efisien. Mengingat waktu dan biaya yang dikeluarkan. Dengan menggunakan internet lebih hemat dan cepat. Karena para sales mareting tidak perlu membuang-buang tenaga dan waktunya hanya untuk mempromosikan produk dengan cara mendatangi konsumen dari rumah ke rumah.
            Dalam melakukan penawaran produk terahir harus melakukan closing. Ini salah satu proses penting. Pastikan dalam setiap proses personal selling yang anda lakukan, closing tak ketinggalan.

3.2       Saran
§  Perusahaan perlu memahami siapa pesaingnya, bagaimana posisi produk dan pasar pesaing, apa strategi pesaing, kekuatan dan kelemahan pesaing, strukur pesaing dan kapasitas produk pesaing.

§  Perusahaan juga harus memperhatikan para sales, apakah mereka sudah menguasai produk yang akan mereka promosikan kepada konsumen.

1 ulasan: